Jakarta,
Kemendikbud --- Hasil ujian nasional (UN) yang selama ini menjadi salah satu
penentu kelulusan siswa menjadikan UN sebagai hal yang menakutkan, bahkan
dianggap momen sakral. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, desakralisasi UN
akan dilakukan mulai tahun ini agar UN tidak lagi dilihat sebagai hal yang
menakutkan.
Desakralisasi
UN, ujar Mendikbud, salah satunya dilakukan dengan mengurangi keterlibatan
aparat keamanan dalam distribusi naskah UN maupun kehadiran mereka di sekolah.
“UN tidak harus dikawal pengamanannya. Kita ingin masyarakat juga ikut
mengontrol,” katanya saat berdiskusi dengan redaksi Jawa Pos di Gedung Graha
Pena, Jakarta, (16/01/2015).
Mengenai
kebiasaan berdoa menjelang UN yang dilakukan sekolah-sekolah di berbagai
daerah, Mendikbud mengatakan hal itu bagus, tetapi jangan sampai ada
kebiasaan-kebiasaan lain yang menjadikan UN sebagai hal yang sakral. “Kita
berdoa untuk ujian penting. Tapi tidak perlu ada hal-hal yang membuat UN
sakral,” katanya.
Selain
itu, Mendikbud juga merencanakan distribusi naskah UN tidak lagi melalui
pengawasan khusus, melainkan melalui jasa pos. Namun rencana tersebut
kemungkinan belum akan diberlakukan untuk UN 2015 ini. “Tidak perlu polisi di
sekolah. Cukup dikirim pakai pos. Tidak perlu dikawal khusus,” tuturnya.
(Desliana Maulipaksi - Kemdikbud)